Berita
07 Mar 2024 10:03:46
Admin
LEMBAR KERJA 3.1 MENYUSUN PRAKTIK BAIK (BEST PRACTICE)
Oleh NAMA : HARNA, S.Pd.
NIM 23021141411
PPG DALAM JABATAN KATEGORI I ANGKATAN III PRODI PENDIDIKAN BAHASA INDONESIA UNIVERSITAS PGRI MADIUN TAHUN 2023
A. JUDUL
Meningkatkan keaktifan dan kemampuan siswa dalam memahami teks dongeng sederhana tentang hewan (fabel) dengan metode Scramble pada siswa kelas VIII Tunagrahita SLB Panca Bhakti Magetan Tahun Pelajaran 2023/2024.
B. PENDAHULUAN
Pendidikan adalah suatu usaha dasar dan terencana secara sistematis untuk mewujudkan suasana dan proses belajar mengajar agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki dan mengembangkan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya dalam masyarakat.
1 Pendidikan juga merupakan usaha dasar yang dilakukan pendidik (yang diserahi tanggung jawab) untuk mempengarui anak didik agar mempunyai sifat dan tabiat sesuai dengan cita-cita yang diinginkan. Pendidikan diberikan kepada anak dalam usaha menumbuhkan pertumbuhan jasmani maupun rohaninya untuk mencapai gezag / kewibawaan.
2 Dalam proses belajar mengajar adanya media merupakan suatu hal yang sangat penting. Tujuan utama adanya media dalam proses belajar mengajar yakni memahamkan siswa agar faham dan mengerti tenteng materi yang dijelaskan. Zaman sekarang ini pembelajaran yang dilakukan seharusnya berpusat pada siswa. Sementara, selama ini pembelajaran yang dilaksanakan masih berpusat pada guru. Guru dominan menggunakan metode ceramah tanpa menggunakan variasi pembelajaran. Sumber belajar ataupun tugas diambil dari buku paket sehingga pembelajaran monoton, kurang menarik, dan inovatif. Hal ini menyebabkan materi teks dongeng sederhana tentang hewan atau fabel terkesan sulit dipahami dan membosankan.
C. PEMBAHASAN Kondisi yang menjadi latar belakang masalah:
1. Rendahnya minat belajar peserta didik.
2. Peserta didik kurang fokus pada kegiatan pembelajaran (misalnya sering mengantuk bahkan tidur, dan melakukan aktivitas lain).
3. Peserta didik kurang aktif dalam belajar.
4. Peserta didik kurang percaya diri.
5. Sarana dan prasarana di sekolah terbatas.
Kondisi tersebut semakin kompleks dengan rendahnya implementasi media pembelajaran dan model pembelajaran inovatif di kelas dan kurangnya pemberian perhatian kepada peserta didik dalam pembelajaran. Praktik ini penting untuk dibagikan karena, Menurut saya, hampir sebagian besar guru, terutama guru Bahasa Indonesia mengalami masalah yang sama dengan melihat latar belakang di atas. Semoga dengan dibagikannya best practice ini bisa membantu memberikan saran dan masukannya untuk perbaikan saya. Peran dan tanggung jawab saya sebagai guru dengan melihat kondisi tersebut, saya menerapkan model pembelajaran yang sesuai dan media pembelajaran yang menarik sehingga mampu menarik minat peserta didik, dan mampu berperan aktif dalam proses pembelajaran.
1. Tantangan dari peserta didik
a. Peserta didik kurang percaya diri dalam pembelajaran.
b. Rendahnya minat belajar peserta didik.
c. Orangtua kurang memperhatikan perkembangan peserta didik.
2. Tantangan dari guru
a. Model dan pendekatan pembelajaran belum sesuai dengan materi dan kebutuhan peserta didik.
b. Pemilihan media pembelajaran kurang menarik dan kurang sesuai dengan materi pembelajaran.
c. Interaksi antara guru dan peserta didik masih kurang.
Dari tantangan-tantangan tersebut, mengharuskan seorang guru menghadapi dan mengatasinya dengan menggunakan media dan model pembelajaran inovatif dengan memperhatikan kebutuhan peserta didik dan materi pelajaran. Disini saya menggunakan model pembelajaran scramble supaya peserta didik mampu kooperatif dan berpikir kritis dalam proses pembelajaran sehingga tantangan- tantangan yang ada bisa dilewati dengan baik. Langkah-langkah apa yang dilakukan untuk menghadapi tantangan tersebut:
1. Mempersiapkan fasilitas yang dibutuhkan.
2. Mendapat dukungan dari Kepala Sekolah, dan teman-teman sejawat.
3. Memberikan motivasi kepada peserta didik:
a. Strategi yang dilakukan guru dalam meningkatkan motivasi peserta didik adalah dengan merancang pembelajaran dan mengembangkan RPP yang kegiatannya berpusat pada peserta didik.
b. RPP yang berpusat pada peserta didik dapat meningkatkan aktivitas peserta didik dalam proses pembelajaran.
c. Sumber daya atau materi yang diperlukan untuk melaksanakan strategi ini adalah pemahaman atau kemampuan guru dalam pembuatan RPP dan kreativitas guru merancang pembelajaran yang menarik dan menyenangkan serta peserta didik aktif dalam pembelajaran.
4. Penggunaan model dan media pembelajaran
a. Strategi yang dilakukan adalah memahami karakteristik peserta didik dengan melihat kemampuan dasar dan kebiasaan peserta didik yang disesuaikan dengan model pembelajaran.
b. Proses pemilihan model pembelajaran yang dilakukan disesuaikan dengan peserta didik, model pembelajaran tersebut efektif dan membuat peserta didik termotivasi untuk belajar.
c. Sumber daya atau materi yang diperlukan untuk melaksanakan strategi ini adalah kemampuan guru dalam memilih model pembelajaran.
5. Membutuhkan kerjasama antara peserta didik dan teman sejawat yang membantu pada saat pengambilan video.
6. Melakukan komunikasi dengan kepala sekolah dan guru yang memiliki jadwal bersamaan dengan jadwal PPL. Strategi yang digunakan sebagai berikut:
1. Menggunakan pendekatan saintifik dan model scramble dengan metode ceramah, tanya jawab, diskusi, dan presentasi.
2. Media/Alat yang digunakan yaitu media Laptop dan LCD Proyektor, powerpoint, video youtube, papan scramble, kartu soal dan kartu jawaban
3. Sumber Belajar tayangan video, buku paket, buku cerita fabel.
Proses Pelaksanaan Aksi sebagai-berikut:
1. Guru mengucapkan salam dan mengecek kehadiran siswa
2. Guru menanyakan kesiapan siswa untuk belajar dan kesiapan alat-alat belajar serta memeriksa kebersihan dan kerapian siswa
3. Peserta didik menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya dan membacakan teks Pancasila
4. Guru memberikan apersepsi tentang teks cerita pendek
5. Guru menjelaskan secara umum tentang materi yang akan dipelajari
6. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran
7. Guru menginformasikan model pembelajaran kooperatif tipe scramble.
8. Guru memberikan motivasi kepada siswa.
9.Guru menyampaikan materi tentang teks cerita sedehana/cerpen hewan “ Semut dan Belalang”
10.Guru membagi siswa di kelas menjadi 2 kelompok serta memberi nama pada setiap kelompok. Setiap kelompok terdiri dari 3 orang siswa.
11.Guru memberikan kartu soal dan kartu jawaban kepada setiap kelompok.
12.Siswa diminta untuk berdiskusi dan mengerjakan kartu soal yang diberikan dalam waktu yang telah ditentukan .
13.Guru membimbing siswa dalam mengerjakan kartu soal.
14.Setelah selesai menjawab soal, siswa diminta mencari jawabannya pada kartu jawaban.
15.Siswa diminta mencocokkan jawaban dengan menempelkan pilihan kartu jawaban pada setiap kotak jawaban yang ada di kartu soal.
16.Guru menunjuk salah satu siswa dari setiap kelompok membaca hasil jawabannya
17.Siswa diminta menanggapi hasil kerja kelompok lain.
18.Guru membimbing siswa untuk menyimpulkan hasil pembelajaran.
19.Guru memberikan tugas soal-soal latihan secara individu.
20.Guru menanyakan siswa tentang pengalaman belajarnya.
21.Guru memberikan tugas untuk dikerjakan di rumah (PR)
22.Guru menutup pembelajaran dengan berdoa dan memberikan salam
Dampak dari penerapan model pembelajaran scramble dengan pendekatan saintifik yang dikolaborasikan dengan TPACK pada PPL siklus 2, aksi 1 dan aksi 2 menunjukan bahwa peserta didik lebih bersemangat dan tidak jenuh dalam pembelajaran, peserta didik yang mengalami kesulitan dalam mengingat istilah yang sulit akan terkurangi bebannya, peserta didik lebih termotivasi untuk belajar, meningkatkan kemampuan bekerja sama dan bersosialisasi, dan peserta didik dalam kerja kelompok terlihat aktif dalam mengerjakan tugas kelompoknya. Respon orang lain terkait dengan strategi yang dilakukan, sebagai berikut:
a. Tanggapan kepala sekolah sangat antusias dan mendukung pelaksanaan pembelajaran.
b. Respon dari rekan guru sangat mendukung strategi ini, dapat menjadi motivasi dan contoh dalam melakukan pembelajaran demi tercapai tujuan pembelajaran.
c, Peserta didik sangat antusias dalam kegiatan pembelajaran dengan menggunakan motode scramble dan penggunaan TIK/TPACK dalam kegiatan belajar. Faktor keberhasilan dari strategi yang dilakukan sebagai berikut:
a. Perecanaan yang terukur dengan mengacu pada RPP aksi 1 yang sudah diperbaiki.
b. Perangkat pembelajaran yang lengkap.
c. Fasilitas yang ada di sekolah
d. Dukungan dari rekan guru dan kepala sekolah.
e. Arahan dan bimbingan yang terus diberikan oleh guru pamong dan dosen.
f. Kerja sama yang baik yang ditujukkan oleh peserta didik dalam pembelajaran
D. SIMPULAN
Pembelajaran dari keseluruhan proses tersebut, adalah: Dengan motode pembelajaran scramble ini peserta didik semakin termotivasi dan aktif dalam pembelajaran sehingga dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran dapat meningkatkan minat dan kemampuan peserta didik dalam pembelajaran. E. DAFTAR PUSTAKA
Sahal Imam Ma’ruf (172071000056), Muhammad Salsabila Zamhari (172071000079) Mahasiswa Fakultas Agama Islam, Program Studi Pendidikan Agama Islam, Universitas Muhammadiyah Sidoarjo http://fatkhan.web.id/pengertian-model-pembelajaran-kooperatif-tipe-scramble/ PENGANTAR MODEL PEMBELAJARAN
Hamruni. 2009. Strategi dan Model-model Pembelajaran Aktif Menyenangkan. Yogyakarta: Fakultas Tarbiyah UIN Sunan Kalijaga.
Ngalimun dkk. 2015. Strategi dan Model Pembelajaran. Yogyakarta: Aswaja Pressindo.
23 Agustus 2025
Admin
30 Juli 2025
Admin
25 Maret 2025
Admin
Managed By ABK Istimewa
@2022 - 2025